Selasa, 22 November 2011

Kerja sama industri pertahanan Pemerintah Indonesia dengan Rusia


Pemerintah Rusia mulai menjajaki kerja sama industri pertahanan dengan Indonesia dalam bentuk produksi disertai transfer teknologi, kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov di Jakarta, Selasa.
Usai menyematkan penghargaan "Medal for Strengthening Combat Fraternity", Pemerintah Rusia kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, ia mengatakan, pihaknya tengah menjajaki pembuatan tank dengan PT Pindad dan pemeliharaan menyeluruh sejumlah helikopter Mi-35 dengan PT Dirgantara Indonesia.
"Dengan PT Pindad kami sudah merancang nota kesepakatannya sedangkan dengan PT Dirgantara Indonesia, kami sudah menyelesaikan nota kesepakatannya untuk segera disahkan dua pihak," kata Ivanov menambahkan.
Ia menambahkan, penjajakan juga dilakukan dengan PT PAL untuk sejumlah peralatan dan persenjataan maritim.
Ivanov mengatakan, kerja sama tersebut didasari keyakinan bahwa Indonesia adalah mitra dan sahabat yang baik bagi Negara Federasi Rusia. "Bahkan itu sudah terjalin sejak lama. Rusia adalah negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia kali pertama dan Presiden Soekarno pernah tiga kali melakukan kunjungan ke Rusia," katanya.
Sementara itu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyambut positif langkah Rusia untuk melakukan kerja sama industri pertahanan dengan Indonesia. "Ini langkah yang bagus, mengingat selama ini Rusia adalah negara yang sangat mandiri dalam industri pertahanan militernya dan tidak pernah menggunakan produk dari luar," katanya.
Menhan Purnomo mengatakan, kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama pertahanan dan militer. "Tidak saja dalam jual beli persenjataan tetapi juga pendidikan dan latihan bersama, tukar menukar taruna dan perwira," ujarnya.
Bahkan lanjut Purnomo, Rusia juga berniat untuk membangun kerja sama dalam pemberantasan terorisme dan separatisme.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda